HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP INDEKS MASA TUBUH (IMT) PADA BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI LUMPUR
DOI:
https://doi.org/10.70656/stjhs.v2i1.370Keywords:
PMT, IMT, BALITA GIZI KURANGAbstract
Balita yang tidak mendapatkan gizi yang baik dari mulai dalam kandungan sampai lahir dapat menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan kesehatan. Salah satu permasalahan yang timbul yaitu tubuh bayi pendek akibat kekurangan gizi. Masalah gangguan gizi pada bayi dan anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang gizi membawa dampak negatif pada balita, seperti mengganggu pertumbuhan fisik maupun mental, yang dapat menghambat prestasi belajar. Dampak lainnya yang ditimbulkan yaitu penurunan daya tahan, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, serta meningkatkan angka kesakitan, kecacatan, hingga angka kematian pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan (PMT) terhadap indeks masa tubuh (IMT) pada balita di Puskesmas Sungai Lumpur. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan pendekatan quasi eksperiment dan desain penelitian pre and posttest one group design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 17 balita dengan gizi kurang. Hasil penelitian berdasarkan Paired Samples T-Test diketahui bahwa, selisih Mean pretest-posttest untuk masing-masing BB dan TB adalah 0,2353 dan 0,0824. Dengan indeks masa tubuh terhadap pemberian makanan tambahan pada balita dengan Sig.(2-tailed) pada BB adalah 0.000 dan TB adalah 0.001 (α < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap masa indeks tubuh pada balita di Puskesmas Sungai Lumpur.