PRAKTIK BAGI HASIL DALAM USAHA TANI JAGUNG: ANALISIS PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI DESA PELANGKI OKU SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.70656/emisja.v2i1.271Keywords:
Ekonomi Islam, Pemilik, Penggarap, Praktik, Usaha TaniAbstract
Kerja sama antara pemilik dan penggarap kebun jagung di Desa Pelangki masih menghadapi beberapa kendala, seperti ketidakjelasan batas waktu perjanjian dan ketiadaan perjanjian tertulis. Hal ini menyebabkan sulitnya penyelesaian ketika terjadi perselisihan, karena tidak adanya bukti yang kuat untuk membela pihak yang dirugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem bagi hasil antara pemilik dan penggarap jagung di Desa Pelangki, serta meninjau praktik tersebut dari perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui sumber primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bagi hasil yang diterapkan menggunakan akad muzara’ah. Namun, pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip ekonomi Islam karena tidak adanya kejelasan jangka waktu akad dan perjanjian hanya dilakukan secara lisan. Meskipun demikian, praktik bagi hasil ini tetap mencerminkan nilai-nilai Islam seperti menjunjung tinggi amanah, keadilan, dan kebermanfaatan bagi kedua belah pihak.