SUMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MAZHAB MAINSTREAM DALAM MENDORONG GELIAT PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG

Abstract

Artikel ini ingin memunculkan sumbangsih pemikiran ekonomi mazhab mainstream dalam mendorong pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang antara Indonesia. Ada banyak tokoh- tokoh mazhab mainstream yang paling banyak berpengaruh memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan pemikiran ekonomi Islam anatara lain Muhammad Abdul mannan, Muhammad Nejatullah bassidqi, Umar Chapra dan yang lainnya. Spirit perkembangan ekonomi Islam yang menjelma dalam praktik lembaga keungan syariah bakn, non-bank dan kebijakan-kebijakan di negara berkembang adalah sumbangsih dari mazhab maensteream. Mazhab ini menawarkan studi logiga ekonomi Islam dalam perspektif ekonomi konvensional sehingga kehadirannya sebagai koreksi terhadap dominasi sistem tersebut. Perbedaan mazhab mainstream dengan ekonomi konvensional yang terletak pada cara untuk mencapai tujuan. Pada sisi lain unsur perbedaan mazhab Mainstream dengan ekonomi konvensional adalah terletak pada cara penyelesaian masalah ekonomi dilema sumber daya yang terbatas versus keinginan yang tak terbatas memaksa manusia untuk melakukan pilihan-pilihan atas keinginannya. Kemudian manusia membuat skala prioritas pemenuhan keinginan kebutuhan dari yang paling penting kepada yang paling tidak penting. Dalam ekonomi, masing-masing Manusia boleh mempertimbangkan tuntutan agama, boleh juga mengabaikannya. Hal demikian dalam bahasa al-Qur’an ‘pilihan yang dilakukan dengan mempertaruhkan hawa nafsunya. Di samping itu, pemikiran ekonomi mazhab Mainstream justru lebih mewarnai dinamika pemikiran ekonomi dengan pendekatan ekometri dan pengaruh luas dalam dunia Islam. Hal ini lebih disebakan tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi dalam pemikiran mazhab Mainstream menjadi anggota Islamic Development Mank IDB sebagai staff, peneliti,penasehat. Mereka adalah Umar Chapra, Muhammad Abdul Mannan, Muhammad Nejatullah Aiddiqi, dan lain-lain.